PERINGATAN HARI RAYA KEAGAMAAN - PII NTB
News Update
Loading...

Jumat, 20 Desember 2013

PERINGATAN HARI RAYA KEAGAMAAN


Peringatan Hari Raya Keagamaan sebaiknya tetap dipertahankan sebagai hal yang eksklusif milik masing-masing umat beragama. Entah itu hari natal, Hari Nyepi, Hari Raya Idul fitri dan Idul Adha dan hari besar lainnya. Biar masing-masing pemeluk agama meyakini keyakinan agamanya, tanpa dipaksa untuk menjadi munafik. Masih banyak cara dan jalan untuk membangun sikap untuk saling mengenal dan bekerjasama antar umat beragama, seperti bersama-sama melawan kezaliman global yang menindas umat manusia.

Beberapa hari depan, tepatnya tanggal 25 Desember 2013 umat Kristiani akan merayakan Natal. Bagi orang Kristen, Natal bukan sekedar perayaan dan ibadah yang biasa, tetapi sebuah hadiah dan penyambutan lahirnya Tuhan Yesus Kristus sebagai Juru selamat yang menyelamatakan. Tidak ada perayaan natal tanpa pohon natal. Inilah yang dirayakan oleh orang-orang kafir dari golongan Kristen setiap tanggal 25 Desember.

Padahal sebagai mana dapat dibaca dari buku-buku sejarah, perayaan natal dan pohon natal sudah ada sejak zaman dahulu kala, jauh sebelum Yesus dilahirkan. Perayaan natal ini sesungguhnya merupakan  tradisi lama dari para penganut penyembah berhala. Barulah pada abad keempat Masehi perayaan natal ini di abdosi menjadi perayaan hari kelahiran Yesus oleh orang orang kafir Kristen. 

Padahal bukan saja Yesus tidak dilahirkan pada tanggal 25 Desember , akan tetapi tanggal 25 Desember  itu sendiri di yakini sebagai hari lahirnya para berhala (tuhan-tuhan buatan manusia) yang disembah oleh orang-orang kafir pada masa jauh sebelum Yesus. Mari kita telusuri melalui Bibel maupun sejarah kepercayaan paganis yang dianut oleh bangsa Babilonia kuno di dalam kekuasaan raja Nimrod (Namrud).

H.W. Armstrong dalam bukunya The Plain Truth About Christmas, Worldwide Church of God, California USA, 1994, menjelaskan: Namrud cucu Ham. Anak nabi Nuh adalah pendiri sistem kehidupan masyarakat Babilonia kuno. Nama Nirod dalam bahasa Hebrew (Ibrani) berasal dari kota "Marad" yang artinya: "Dia membangkang atau Murtad" antara lain dengan keberaniannya mengawini ibu kandungnya sendiri bernama "Semiramis".

Namun usia Namrud tidak sepanjang ibu sekaligus istrinya. Maka setelah Namrud mati Semiramis menyebarkan ajaran, bahwa roh Namrud tetap hidup selamanya, walaupun jasadnya telah mati. Maka dibuatlah olehnya perumpamaan pohon "Evergreen" yang tumbuh dari sebatang kayu mati. Maka untuk memperingati kelahirannya dinyatakan bahwa Namrud selalu hadir di pohon Evergreen dan meninggalkan bingkisan yang digantungkan di ranting-ranting pohon itu.

Sedangkan kelahiran Namrud dinyatakan tanggal 25 Desember. Inilah asal-usul pohon Natal. Lebih lanjut Semiramis dianggap sebagai "Ratu Langit" oleh rakyat Babilonia, kemudian Namrud dipuja sebagai "anak suci dari surga". Putaran jaman menyatakan bahwa penyembah berhala versi Babilonia ini berubah menjadi "Mesiah palsu", berupa dewa "Ba-al" anak dewa matahari dengan obyek penyembahan "Ibu dan Anak" (Semiramis dan Namrud) yang lahir kembali.

Ajaran tersebut menjalar ke negara lain: Di Mesir berupa "Isis dan Osiris", di Asia bernama "Cybele dan Deoius", di Roma disebut "Fortuna dan Yupiter“, bahkan di Yunani, "Kwan Im" di Cina, Jepang, dan Tibet, India, Persia, Afrika, Eropa, dan Meksiko juga ditemukan adat pemujaan terhadap dewa "Madonna" dan lain-lain. 

Sehingga Konsep (dogma) agama bahwa Yesus adalah anak Tuhan dan bahwa Tuhan mempunyai tiga pribadi, dengan sangat mudahnya diterima oleh kalangan masyarakat Romawi karena mereka telah memiliki konsep itu sebelumnya. Mereka tinggal mengubah nama-nama dewa menjadi Yesus. Maka dengan jujur Paulus mengakui bahwa dogma-dogma tersebut hanyalah kebohongan yang sengaja dibuatnya. Kata Paulus kepada jemaat di Roma.

Hari Raya Natal Keuntungan Kapitalis

Pohon natal hanyalah pengaruh budaya semata, tidak ada sangkut pautnya dengan hari natal yang merupakan kelahiran Yesus. Dan kini pohon-pohon sintetis beserta lampu indah warna-warni itu diproduksi oleh negara Komunis Cina. Jadi Pohon Natal tidak lebih hanyalah produk industri yang di pasaran menjadi komoditas dagang semata. Saat ini di negara-negara barat, Natal (Christmas Day), tidak disikapi lagi sebagai suasana ritual seremonial, tetapi didominasi suasana pesta-pora  dan hura-hura.

Hari-hari menjelang pelaksanaan Natal, hampir semua toko dan pusat pembelanjaan seperti mall berbondong-bondong mendekorasi tempat mereka dengan nuansa Natal serta menjual pernak-pernik yang berhubungan dengan natal. Jadi, negara-negara Kapitalis memanfaat moment natal sebagai propaganda sekaligus meraup keuntungan yang besar dari penjualan pernak pernik hari raya natal mulai dari kue natal,baju sinterclas,topi sinterclas sampai pada pohon natal (pohon cemara).

Toleransi Yang Kebablasan         

Di dalam buku Fiqih Lintas Agama yang ditulis oleh desen-dosen Universitas Paramadina seperti Nurcholid Madjid (Can Nur), Kautsar Azhari Noer, Komaruddin Hidayat, Masdar F. Mas’udi, Zainun Kamal, Zuhairi Miswari, Budhy Munawar-Rachman, Ahmad Gaus AF, Mum’im A. Sirry (Editor) membuat penjelasan yang bisa dikatakan ngawur dan nyeleneh.

Dalam buku tersebut dijelaskan bahwa untuk membolehkan hadir di upacara-upacara hari besar orang kafir, landasan yang mereka gunakan di antaranya adalah hadirnya Yasser Arafat bersama isterinya Suha, di acara misa tengah malam di Gereja Saint Catherine di Bethlehem, dan menghadiri Perayaan Malam Natal di Gereja kelahiran Kristus di kota yang sama, setelah menghadiri dan mengikuti acara shalat tarawih di masjid dekat gereja itu. (FLA hal 85).

Lalu di halaman 86 dikemukakan, Ketua MPR RI Amien Rais menghadiri perayaan Natal di Gereja Sentrum Tondano, ibukota Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, pada Selasa, 19 Desember 2000.

Fatwa MUI (Majelis Ulama Indonesia) dan juga Imam Ibnu Taimiyah dalam Kitab Iqtidho’ush Shirothil Mustaqiem Limukholafati Ashabil Jahim mendasari larangan menghadiri upacara hari besar orang kafir itu pakai ayat, di antaranya ayat ;

ÙˆَالَّØ°ِينَ Ù„َا ÙŠَØ´ْÙ‡َدُونَ الزُّورَ ÙˆَØ¥ِØ°َا Ù…َرُّوا بِاللَّغْÙˆِ Ù…َرُّوا Ùƒِرَاماً ﴿٧٢﴾

“Dan orang-orang yang tidak memberikan persaksian palsu, dan apabila mereka bertemu dengan (orang-orang) yang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tidak berfaedah, mereka lalui (saja) dengan menjaga kehormatan dirinya.” (QS Al-Furqon: 72).

Ustadz Abdullah Manaf berkomentar tentang ayat ini; kata Azzuur  [(( الزُّورَ ] di situ para tabi’in mengartikan hari-hari besar orang musyrikin atau kafir. Jadi tidak menghadiri upacara perayaan orang kafir. Untuk mengharamkan hadir di perayaan orang kafir dengan memakai ayat seperti itu, itulah cara yang ditempuh oleh ulama, dan sesuai dengan keilmuan Islam.

Tetapi kalau model Nurcholish Madjid cs dalam tim 9 orang dari Paramadina di buku FLA ini, untuk membolehkan hadir di perayaan orang kafir kok landasannya Yasser Arafat dan ketua MPR, ini ilmiahnya di mana? Kalau seandainya Islam dibangun di atas pelanggaran-pelanggaran orang, maka hak Allah itu di mana?

Bahkan Paus Benecditus XVI sendiri pernah mengatakan;

 “Natal itu bukan 25 Desember. Tapi anehnya, setiap tahun sebagian umat Islam malah mengucapkan selamat Natal kepada kaum Kristiani. Umat Islam seolah lupa dengan perjuangan Buya Hamka yang melarang umat Islam melalui fatwa MUI tentang larangan meng ucapkan selamat Natal. Tahu kah Anda tentang hal ini?”


“Sejak awal, penanggalan Kristen itu sudah salah. Seorang ahli astronomi bernama Denisius ternyata salah hitung soal penanggalan Kristen perihal tahun pertama kelahiran Yesus. Pihak gereja menemukan kejanggalan, dan mengakui ahli astronomi itu salah hitung. Intinya, Yesus tidak lahir pada tanggal 25 Desember.”

Kristolog Hj. Irena Handono dalam Kajian Bulanan yang diadakan oleh Badan Kerjasama Seluruh Pondok Pesantren Indonesia (BKSPPI) yang diketuai oleh KH. Cholil Ridwan di Gedung DDII, Jakarta pernah mengatakan;

“Perdebatan pun terjadi tentang di mana kelahiran Yesus. Ada yang mengatakan di kandang domba, di dalam goa, bahkan di bawah pohon cemara yang kemudian digunakan sebagai pohon Natal.  Yang ada di sana adalah pohon kurma, bukan cemara. “Itulah kebohongan gereja. Kita tahu, di Yerusalem tidak  tumbuh pohon cemara, apalagi salju.”


Dalam al Kitab (Matius dan Lukas) dikatakan, malam itu bintang gemerlap, gembala menggembalakan ternak di padang rumput. Jadi tidak mungkin ada salju. Banyak kebohongan yang diciptakan, tapi anehnya sebagian umat Islam itu sendiri malah menikmati kebohongan.”

Semoga tulisan ini dapat menjadi perhatian kita bahwa selama ini secara teologis kita dikacaukan dengan Theologi Inklusif dan secara sosiologis kita di perkenalkan dengan multikulturalisme dan toleransi, pada sisi lain kita ditakut-takuti dengan stigma fundamentalisme dan radikalisme yang intinya jangan fanatik dengan Syari’at Islam, jika Anda ingin dikatagorikan sebagai Islam moderat; dan Perayaan Natal Bersama dijadikan indikator dan isu penting, apakah ummat Islam Indonesia itu suka damai, toleran, atau tidak? Wallahu’alam

Penulis ; Irfan Kurniawan (DTR PW PII NTB)

#Ucapan terima kasih kepada Kanda Sri Bintoro ( kristolog sekaligus KB PII), berkat beliau tulisan ini bisa hadir.

Mataram, 19 Desember 2013 bertempat di Sekret Bermartabat pukul 11.45 WITA.

Share with your friends

DONASI SEKARANG Donasi anda akan digunakan untuk kepentingan dakwah melalui PW PII NTB seperti mendanai kegiatan PII, perpanjang domain dan optimalisasi website. Jazakumullahu Khairan.

5 komentar:

  1. buat apa ngurusi agama lain? yang namanya keyakinan beragama tidak bisa dipaksakan, dan agama tidak bisa dilogika dengan pikiran manusia yang terbatas, salam damai!

    BalasHapus
  2. Jangan Menerima Uang Curian
    Kalau Mau Masuk Surga Solat 5 Waktu
    Terima Kasih
    Assalammua'laikum WR.WB

    BalasHapus
  3. Jangan Masuk Kristus Kalu Mau
    Masuk Islam Tar Masuk Surga Loe...
    Wassalammua'laikum WR.WB

    BalasHapus
  4. Monyet Raguna si Sari Amah

    BalasHapus
  5. tulisan tidak bermutu

    BalasHapus

STRUKTUR ORGANISASI

ARI SEPTIAWAN

Ketua Umum Pengurus Wilayah Pelajar Islam Indonesia Nusa Tenggara Barat Periode 2023-2025

GINA HAEROUMMAH

Ketua I Bidang Kaderisasi

AHMAD FAHREZI

Ketua II Bidang Pengembangan dan Pemberdyaan Organisasi

ARYA NAQSABANDI

Ketua III Bidang Komunikasi Ummat

ABIYYUZAKI SYUKRON

Sekretaris Umum

IKHSAN MAULANA

Bendahara Umum

UMMARROH ANSYARIAH

Ketua BO KOORWIL PII Wati

SAFIRA RAHMAH

Sekretaris dan Bendahara BO

BAIQ RIA HIDAYATI

Kadiv Kajian Isu Strategis dan Eksternal

Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done