Memaknai Tahun Baru Islam - PII NTB
News Update
Loading...

Rabu, 29 Oktober 2014

Memaknai Tahun Baru Islam


Dalam penanggalan kelender Masehi tahun baru Hijriah atau tahun baru Islam 1436 H jatuh pada tanggal 25 Oktober 2014 M. Sebagai negara yang mayoritas Muslim di dunia, tahun baru Islam seharusnya dirayakan semeriah mungkin sebagaimana perayaan tahun baru Masehi. Karena tahun baru Islam memilki nilai tersendiri bagi seorang muslim untuk menyongsong semangat perubahan. Seharusnya pergantian tahun baru Islam menjadi sebuah momen muhasabah bagi kita sebagai umat muslim karena pada tahun tersebut tersimpan makna historis yang dilakukan oleh Rasulullah SAW dan para sahabat. Sebuah peristiwa “hijrah” yang membawa perubahan bagi tatanan kehidupan masyarakat jahilliyah pada saat itu.

Konsep hijrah sendiri secara normative sebenarnya mengacu pada momentum historis dalam sirah Rasulullah SAW ketika beliau dan para sahabatnya melakukan perpindahan dari Mekkah ke Yastrib (Madinah) pada tahun 622 M. perpindahan yang tidak sekedar tempat tinggal, melainkan juga perpindahan ideologi dan pola hidup. Hijrah inilah yang disebut sebagai hijrah makaniyah (tempat), yang tak akan pernah terjadi lagi sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang disampaikan ‘Aisyah RA sebagai berikut :

Tidak ada hijrah setelah penaklukkan kota Mekkah, akan tetapi jihad dan niat, dan jika kalian diminta untuk pergi berjihad maka pergilah. (Riwayat Bukhari dalam Kitab al-Jihad was-Siyar no.2783, dan Muslim dalam Kitab al-Imaarah no.1864).

Meskipun hijrah makaniyah itu dinyatakan sudah tertutup, bukan berarti konsep hijrah tidak punya fungsi lagi. Sebab, Rasulullah SAW pernah menyatakan bahwa hijrah juga berlaku secara maknawiyah, yakni dalam ruang lingkup transformasi nilai.

Peristiwa hijrah mengandung nilai-nilai edukatif yang amat mengesankan dalam memberi arah dan pedoman yang berkesinambungan perjuangan umat Muhammad dari waktu ke waktu. Sebagai peristiwa sejarah barangkali hijrah hanya terjadi sekali. Tapi hijrah sebagai strategi, taktik, dan gerakan akan terus diperlukan dalam konteks ruang dan waktu yang berbeda. Karena itu nilai yang terkandung di dalam peristiwa hijrah tetap relevan untuk dijadikan referensi kehidupan.

Ada beberapa hal yang dapat dijadikan pelajaran dibalik peristiwa hijrah ini guna diaplikasikan dalan kehidupan sekarang dan masa akan datang. Pertama, prolog hijrah itu dan pelaksanaannya mengandung semangat perjuangan, kesabaran, keuletan, dan sifat heroik lainnya. Sedangkan epilognya adalah waktu yang relatif singkat, hanya dalam tempo sepuluh tahun, sudah berhasil mengibarkan panji-panji kemenangan Islam. Kedua, peristiwa hijrah ini merupakan pegangan kuat guna menancapkan pondasi besar untuk merubah keadaan dari yang buruk menjadi baik dan berkembang. Berkenaan dengan itu, Khalifah umar Bin Khattab menegaskan, “Hijrah itu memisahkan antara yang haq dan yang bathil. Oleh karena itu abadikanlah dalam rangkaian sejarah.”


Hijrah Bagi Bangsa Indonesia

Tanggal 20 Oktober 2014 kemarin manjadi babak baru bagi bangsa Indonesia dan menjadi sejarah baru bagi presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) yang resmi dilantik sebagai Presiden Indonesia untuk lima tahun ke depan. Sebagai rakyat, tentunya banyak sekali harapan yang ditunjukan kepada presiden baru untuk bisa membawa “perubahan” bagi bangsa Indonesia kearah yang lebih baik.

Untuk saat ini, terutama kita di Indonesia, hijrah fisik rasanya sudah selesai, yang dibutuhkan adalah hijrah hati dan tingkah laku. Banyak hal yang perlu dibenahi bangsa ini, dari mulai korupsi, kemaksiatan, pembunuhan, perkelahian antar suku dan kampung, rakus kepada harta dan kedudukan, dan lain sebagainya. Hukum harusnya ditegakkan kepada siapapun yang melakukan pelanggaran, tapi sayangnya sekarang ini masih terkesan tebang pilih tergantung siap sekarang ini yang berkuasa. Berkenaan dengan itu dibutuhkan hijrah besar, di mana seseorang berani menyatakan yang hak itu adalah benar dan yang bathil itu adalah salah.

Dalam konteks ini, seharusnya segala sesuatu yang bertentangan dengan hukum dan undang-undang yang berlaku perlu tindakan tegas, karena ini memang sudah menjadi kewajiban dan tangggung jawab pengendali negeri ini. Jangan lagi mau didikte oleh pihak lain. Yakinlah kepada kemampuan diri sendiri, karena tanpa itu selamanya kita tidak akan menjadi besar dan akan terus terombang ambing dalam gelombang ketidakpastian.

Jadikanlah momen tahun baru Islam ini sebagai langkah awal untuk memacu dan memicu bangsa ini kearah yang jauh lebih baik. Ada pepatah mengatakan, di mana ada kemauan di situ ada jalan. Memang tidak mudah, penuh onak dan duri, namun sedikitpun semangat tidak boleh kendur. Gelorakan terus semangat berhijrah dan yakinlah Allah akan selalu member kemenangan kepada orang-orang yang berada di jalannya.

Maka dari itu, dengan semangat tahun baru Hijriah ini kita kembalikan makna Hijrah sebenarnya. Kita jadikan Islam sebagai pedoman dalam kehidupan kita karena Islam sebagai ajaran yang universal yang mengatur tatanan kehidupan masyarakat. Ketika Syariat itu sudah terinternalisasi dari kehidupan kita, maka Allah ajja wa jalla akan menurunkan rahmat-Nya. Sebagaimana firman-Nya :

Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. (QS. Al-‘Araf 7: 96)”

Oleh : Irfan Kurniawan (Dewan Ta'dib Regional PW PII NTB)

Share with your friends

DONASI SEKARANG Donasi anda akan digunakan untuk kepentingan dakwah melalui PW PII NTB seperti mendanai kegiatan PII, perpanjang domain dan optimalisasi website. Jazakumullahu Khairan.

STRUKTUR ORGANISASI

ARI SEPTIAWAN

Ketua Umum Pengurus Wilayah Pelajar Islam Indonesia Nusa Tenggara Barat Periode 2023-2025

GINA HAEROUMMAH

Ketua I Bidang Kaderisasi

AHMAD FAHREZI

Ketua II Bidang Pengembangan dan Pemberdyaan Organisasi

ARYA NAQSABANDI

Ketua III Bidang Komunikasi Ummat

ABIYYUZAKI SYUKRON

Sekretaris Umum

IKHSAN MAULANA

Bendahara Umum

UMMARROH ANSYARIAH

Ketua BO KOORWIL PII Wati

SAFIRA RAHMAH

Sekretaris dan Bendahara BO

BAIQ RIA HIDAYATI

Kadiv Kajian Isu Strategis dan Eksternal

Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done