Visi dan Misi Dakwah Pelajar Islam Indonesia (PII) Oleh: Lata Mau Sandi - PII NTB
News Update
Loading...

Senin, 20 April 2020

Visi dan Misi Dakwah Pelajar Islam Indonesia (PII) Oleh: Lata Mau Sandi


Teman-teman yang dirahmati Allah, pernah nggak kita ada di satu titik kebingungan dan kebosanan atas apa yang kita lakukan? Dalam konteks ber-PII (melakukan kegiatan dalam organisasi Pelajar Islam Indonesia), pernah punya pertanyaan-pertanyaan gini 

“Sebenarnya aku nyari apa sih ikut gabung di PII ? "


“Aku di PII bakal dapet apa ? ”


“Kok aku merasa gini-gini aja sih di PII ” dan pertanyaan-pertanyaan kegalauan lainnya. 

Sebenarnya hal tersebut adalah wajar, apalagi kita aktif ber-PII ketika di usia remaja, sebuah fase dimana kita akan mempertanyakan tujuan apa yang kita lakukan. Akan tetapi, hal ini akan menjadi tidak wajar jika dibiarkan berlarut-larut dan membuat diri kita tidak produktif.

Maka pertanyaan-pertanyaan tersebut harus segera dijawab, sehingga kita yakin akan apa yang kita lakukan. Jika memang teman-teman masuk Pelajar Islam Indonesia (PII) karena terjebak, nyasar, dan berbagai alasan ketidaksengajaan lainnya, percayalah bahwa “terjebak” di PII adalah salah satu skenario Allah yang sangat indah. Itu berarti Allah memilih kita menjadi satu di antara sekian banyak manusia untuk dapat berdakwah melalui wadah ini. Tinggal kemudian teman-teman menemukan keyakinan yang teguh untuk belajar mengemban misi dakwah di PII. Jika tidak kunjung menemukan? maka buatlah! Tumbuhkan saja keyakinan itu. Karena keyakinan tak selalu dapat dari mencari, justru ia ada dan tumbuh dari dalam diri.

Teman-teman tentu tidak asing dengan Visi PII berikut:

“Kesempurnaan pendidikan dan kebudayaan yang sesuai dengan Islam bagi seluruh bangsa Indonesia dan ummat manusia” Kemudian teman-teman pasti bertanya, kenapa pendidikan? Kenapa kebudayaan?

Jawabannya adalah Karena melalui pendidikan dan kebudayaan yang benar lah, manusia dapat menjalankan peran dan fungsinya di dunia. Dapat mengejawantahkan hakekat darimana, untuk apa, dan kemana dia hidup lho kok bisa? mari kita rinci satu per satu.

HAKEKAT MANUSIA

Fitrah manusia adalah tunduk kepada Allah, sudah hukum alam bahwa makhluk tidak bisa keluar dari ketentuan pencipta. Manusia hidup di bumi untuk menjalankan perannya sebagai abdullah (hamba Allah), Allah Subahanau Wa Ta'ala berfirman,

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَا لْاِ نْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ

"Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku." (QS. Az-Zariyat 51: Ayat 56)

Bahwa segala hal yang kita lakukan adalah bentuk ibadah kita kepada Allah. Bentuk ibadah kepada Allah ini tidak terbatas pada kegiatan ritual, akan tetapi lebih luas pada setiap aspek kehidupan kita. 

Di sisi lain, Allah mengamanahkan kita untuk dapat mengelola dan memakmurkan bumi tempat kita tinggal dan berpijak, Allah Subahanahu Wa Ta'ala berfirman,

وَاِ ذْ قَا لَ رَبُّكَ لِلْمَلٰٓئِكَةِ اِنِّيْ جَا عِلٌ فِى الْاَ رْضِ خَلِيْفَةً ۗ قَا لُوْۤا اَتَجْعَلُ فِيْهَا مَنْ يُّفْسِدُ فِيْهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَآءَ ۚ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَـكَ ۗ قَا لَ اِنِّيْۤ اَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ

"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, Aku hendak menjadikan khalifah di bumi. Mereka berkata, Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu? Dia berfirman, Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 30)

Ini adalah sebuah amanah besar yang dilakukan. Kesediaan kita mengelola bumi adalah bentuk dari penghambaan mendasar kita kepada Allah SWT.

Dalam menjalankan amanah khalifatullah fil ardh (pemimpin di muka bumi), manusia dibekali kelebihan yang tidak dimiliki oleh makhluk lain, yaitu: akal yang terdiri dari fikir dan kalbu. Akal inilah yang digunakan manusia untuk membedakan benar dan salah, untuk mengimani dengan segenap keyakinan. Kemudian manusia menggunakan akal untuk memahami realitas kehidupan, dan merekayasanya untuk dapat diolah menjadi sebuah tatanan yang makmur dan berkelaanjutan.

TUJUAN PENDIDIKAN DALAM ISLAM & KAITANNYA DENGAN DAKWAH PII

Indikasi kesuksesan beribadah dan mengelola bumi adalah dengan terwujudnya Islam rahmatan lil ‘alamin (rahmat bagi seluruh semesta). Islam yang bermanfaat dan memberikan keselamatan pada alam, islam yang syamil (menyeluruh), kamil (sempurna) dan muttakamil (saling menyemurnakan). Hal ini akan tergambarkan dalam bentuk peradaban yang maju dan berkah.

Tujuan ini dapat diwujudkan melalui manusia yang berkompetensi dalam mengelola bumi. Pembentukan kompetensi ini dilakukan dengan pembentukan sikap, penambahan wawasan, dan bekal keterampilan. Maka tujuan pendidikan dalam Islam adalah untuk membentuk manusia yang dapat menjalankan misi abdullah dan khalifatullah fil ardh yaitu mewujudkan Islam rahmatan lil ‘alamin. Pendidikan dalam islam akan membentuk pribadi manusia yang senantiasa Dzikir, Fikir, dan Beramal Sholeh . Manusia yang utuh adalah apabila dia mampu mengoptimalkan fikir nya sesuai dengan arahan pendidikan Allah SWT melalui Qur’an, kemudian dia meyakininya dan senantiasa beriman terhadap Pencipta (dzikr). Dzikr dan fikr ini kemudian diejawantahkan dalam amal yang benar.

Amal adalah sebuah kebudayaan yaitu sebuah kegiatan atau karya yang dilakukan terus menerus dan turun menurun. Sehingga menjadi kebiasaan dan karakter manusia dan masyarakat. Kebudayaan yang berkualitas adalah yang terlahir dari keimanan dan fikiran yang matang sehingga bisa melahirkan karya yang memberikan manfaat bagi seluruh ummat manusia.

Maka Visi dakwah Pelajar Islam Indonesia (PII) adalah mewujudkan manusia yang fikr, dzikr, dan amal sholeh melalui proses pendidikan yang benar yaitu sesuai dengan Islam. Proses pendidikan yang benar akan melahirkan kebudayaan yang benar dan melahirkan peradaban yang rahmatan lil ‘alamin yang menjadi rahmat dan keselamatan bagi seluruh ummat manusia

MISI PELAJAR ISLAM INDONESIA (PII) UNTUK MEWUJUDKAN SEBUAH TUJUAN MULIA

Dalam mewujudkan tujuan pendidikan yang sesuai dalam Islam, harus ada upaya sadar dan simultan. Tahapan-tahapan pendidikan dalam Islam adalah sebagai berikut:
  1. Pengenalan melalui seluruh indera manusia, lalu penyimpulan secara logis sebagai suatu konsep.
  2. Kesimpulan sebuah konsep harus meningkatkan keimanan manusia yang bisa dicapai melalui proses tazkiyatun nafs (penyucian nafsu atau pemberishan jiwa)
  3. Keimanan manusia ini harus diwujudkan dalam amal sholeh yang bermanfaat bagi dirinya maupun manusia lain.
Upaya ini harus dilakukan terus menerus, simultan, menyeluruh, dan turun menurun. Proses inilah yang disebut dengan proses kaderisasi

Pelajar Islam Indonesia sebagai organisasi ingin menjadi salah satu mata rantai yang mewujudkan karakter manusia yang dzikr, fikr dan amal sholeh. Sebagai organisasi PII menyadari bahwa ia tidak berada dalam lingkar pertama dan kedua proses pendidikan yaitu rumah dan pendidikan formal. Maka PII adalah alternatif pelengkap dalam membentuk citra diri manusia yang utuh. Dalam menjalankan misinya, Pelajar Islam Indonesia merupakan organisasi pengkaderan yang menjalankan misi pendidikan secara utuh, simultan, terus menerus, dan turun menurun terhadap kadernya.

Misi pengkaderan ini dilakukan dengan berbagai program dan kegiatan pembinaan yang secara garis besar dikelompokkan dalam tiga jalur: training, ta’lim dan kursus. Kemudian kader yang telah mendapatkan pembinaan dilatih untuk dapat menerapkan apa yang ia pelajari dalam bentuk keaktifan berstruktur. Dalam berstruktur, kader akan menemukan banyak dinamika, permasalahan. Maka kader dituntut untuk dapat menyelesaikan masalah dan memberikan solusi-solusi, agar kader siap untuk memberi teladan ketika diterjunkan di masyarakat nantinya.

Kader yang telah berlatih di PII ini, diharapkan mampu menjadi sosok yang Ideal yang mempunyai sifat dan kinerja yang mencerminkan seorang muslim yang dzikr, fikr, dan amal sholeh. Dalam PII sifat tersebut diterjemahkan sebagai berikut: 
  1. Muslim, dalam arti memiliki sikap ketundukan hanya kepada Allah saja dalam arti konsepsi dan cara pandang, sikap dan aktualisasi berada dalam garis bimbingan dan ridla Allah. 
  2. Cendekia, dalam arti upaya meneladani sifat fathonah nabi, sehingga memiliki wawasan dan antisipasi yang luas serta kerangka metodologi yang kuat sehingga dapat menangkap dan memahami keberanan, mengkonseptualisasi dan mengaktualisasikannya secara komprehensif. Cendekia juga berarti kader PII akan mampu memahami Islam dan berbagai hal dengan dinamis. 
  3. Pemimpin, berarti memiliki sikap dan kemampuan sebagai seorang pemimpin yang berani dan bertanggung jawab, yang mampu mengambil keputusan secara tepat dan mengelola potensi lingkungan- nya menjadi suatu bernilai dalam aktualisasi kekhalifahannya.
Jadi kesimpulannya, jika teman-teman ber-PII maka teman-teman telah menjadi bagian dalam proses pembentukan citra diri kader yang ideal. Minimal teman-teman harus mempunyai kinerja yang dimau oleh PII. Sehingga teman-teman siap terjun ke masyarakat dan menjadi pelopor-pelopor dalam mewujudkan Islam rahmatan lil alamin.

Dakwah di PII mempunyai tujuan yang mulia, tujuan dan konsep besar ini harus dapat diterjemahkan dalam bentuk aksi-aksi sekecil apapun itu. Jadilah kader idealis yang mampu menjadi teladan bersikap dan bertindak di masyarakat pelajar dan masyarakat umum.

Dakwah itu mengajak.  Mengajak itu tentu saja harus dengan cara-cara yang ahsan (baik). Jika berproses dalam PII-mu merasa ada yang mengganggu, berarti ada yang kurang ahsan dalam caramu mengajak.

Sebenarnya, ada atau tidak adanya peran kita. Bahkan ada atau tidak adanya PII, Islam akan pasti mencapai kejayaannya. 

Hanya saja, jalan yang kita tempuh ini sebagai bentuk keberpihakan kita. Apakah kita mau menjadi salah satu yang mengusahakan kejayaan Islam, atau hanya sebagai penonton saja?

Allah telah memilih kita menjadi bagian dari perintis kejayaan agama ini.

Bersyukurlah dan berbangga lah.

Jangan pernah minder jadi aktifis Muslim. 

Jadilah teladan, jadilah inspirasi.

KETERANGAN
Tanggal Kajian : Sabtu, 18 April 2020
Pemateri : Kanda Lata Mau Sandi (PB PII Bidang Kaderisasi)
Tema Kajian : Visi dan Misi Dakwah Pelajar Islam Indonesia
Jenis Kajian : Online
Waktu Kajian : 21.00 - 23.05 WITA
Moderator : Ahmad Ali Syahbana

Share with your friends

DONASI SEKARANG Donasi anda akan digunakan untuk kepentingan dakwah melalui PW PII NTB seperti mendanai kegiatan PII, perpanjang domain dan optimalisasi website. Jazakumullahu Khairan.

STRUKTUR ORGANISASI

ARI SEPTIAWAN

Ketua Umum Pengurus Wilayah Pelajar Islam Indonesia Nusa Tenggara Barat Periode 2023-2025

GINA HAEROUMMAH

Ketua I Bidang Kaderisasi

AHMAD FAHREZI

Ketua II Bidang Pengembangan dan Pemberdyaan Organisasi

ARYA NAQSABANDI

Ketua III Bidang Komunikasi Ummat

ABIYYUZAKI SYUKRON

Sekretaris Umum

IKHSAN MAULANA

Bendahara Umum

UMMARROH ANSYARIAH

Ketua BO KOORWIL PII Wati

SAFIRA RAHMAH

Sekretaris dan Bendahara BO

BAIQ RIA HIDAYATI

Kadiv Kajian Isu Strategis dan Eksternal

Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done