PII oh PII...
PII-ku kini mati suri
Orang tuanya telah lama ditembak mati
Abang- abangnya telah lama pergi
Saudari- saudarinya entah kemana pergi menutup diri
PII oh PII...
PII-ku kini tak sanggup berdiri
Tongkat rapuhnya tak kuat menopang lagi
Tubuhnya kurus, sakit menggerogoti
Hanya sedikit senyum di antara tulang pipi
PII oh PII..
Pesan sang Jendral dulu membuatmu berapi-api
PII-ku kini mati suri
Orang tuanya telah lama ditembak mati
Abang- abangnya telah lama pergi
Saudari- saudarinya entah kemana pergi menutup diri
PII oh PII...
PII-ku kini tak sanggup berdiri
Tongkat rapuhnya tak kuat menopang lagi
Tubuhnya kurus, sakit menggerogoti
Hanya sedikit senyum di antara tulang pipi
PII oh PII..
Pesan sang Jendral dulu membuatmu berapi-api
Kau lepas pena, tak peduli usia, kau ganyang PKI
Berjuang siang malam tak peduli gertakan ABRI
Saat itu gerakmu merayap sambil sembunyi-sembunyi
Sekarang... kapankah kau kan bangkit lagi?
Kembali... lantangkan suara dan kembali berlari
Seperti munculnya mentari di pagi hari
Membawa kesejukan di tiap bilik hati yang telah lama mati
Kembali... mengejar Ridho Illahi -'
Ditulis tanggal 03-10-2010 Oleh: Yunda Siti Ala